Tiap Jumat Berbagi, Kepsek SMA 3 Pangkep Masyuri Adsan: Ajak Siswa Budayakan Sedekah

PANGKEP - Kepala SMA 3 Pangkep Masyuri Adsan S.Ag, M.Pd,   saat diajak konsultasi diruang kerjanya Rabu ( 23/1/2024) mengatakan bahwa kami setiap Jumat itu berbagi dan mengajak siswa ikut serta berbagi,  

Menurutnya bahwa berbagi atau Mengeluarkan sedekah mengajarkan siswa untuk tidak kikir dan bakhir. Bagi kita, bersedekah dapat mencegah untuk tidak sombong dan angkuh; mengajarkan untuk tidak menumpuk harta, menumbuhkan rela berkorban dan membangkitkan rasa empati terhadap sesama manusia. Bahkan, bersedekah dapat menolak bala dan bencana.

Baca juga: Muhammad Dugi Alfaro Putra, Siswa MAN IC OKI, Raih Medali Emas KSN 2020

Untuk di sekolah ini, sesuai hasil data kami bahwa ada beberapa siswa kami yang memang tergolong kurang mampu, sehingga siswa yang mengeluarkan sedekah sesuai keihklasannya, itu diberikan kepada teman-temannya yang dinilai memang layak menerimanya.

Masyuri menjelaskan bahwa sedekah dalam agama Islam yang merujuk pada tindakan memberikan sumbangan atau kontribusi sukarela untuk membantu orang yang membutuhkan dan sedekah merupakan salah satu amalan yang paling mulia dalam Islam.

Baca juga: Muhammad Ali Ramdhani: Juknis Penggunaan Dana BOS Madrasah dan Pesantren Sudah Diterbitkan

"Sedekah sendiri menekankan pentingnya kemurahan hati dan belas kasihan terhadap orang lain, terutama mereka yang kurang mampu. Sedekah dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti memberikan uang, makanan, pakaian, atau lainnya" ujarnya.

Masyuri mengatakan bahwa Sedekah diyakini memiliki banyak manfaat, baik secara spiritual maupun praktis. Dengan memberikan sedekah, seseorang dapat merasa puas dan terpuaskan, dan juga dapat menjadi sarana untuk mensucikan harta dan memohon ampunan kepada Allah.

Baca juga: Wahana Bebek Air Disiapkan Ada Disariland

Untuk itu kami mengajak siswa kami untuk membudayakan sedekah berdasar kemampuan dan keihklasan mereka, di setiap Jumat, dan Insya Allah Jumat nanti ini kembali berbagi  dengan membantu teman-teman mereka yang kurang mampu. (Herman djide)